Mengapa Saat Musim Hujan Anda Jadi Lebih Mudah Sakit?

Mengapa Saat Musim Hujan Anda Jadi Lebih Mudah Sakit?

Bagikan :


Tak hanya memengaruhi perubahan suasana hati, ketika musim hujan datang, banyak orang menjadi mudah jatuh sakit. Pilek, influenza, demam berdarah, adalah penyakit yang kerap kali dikeluhkan selama musim penghujan datang.

Bukan disebabkan oleh perubahan musim atau cuacanya, penyakit-penyakit tersebut sebagian besar disebabkan oleh virus. Pun demikian, banyak peneliti percaya bahwa paparan cuaca dingin dapat berdampak buruk pada respon kekebalan seseorang, sehingga membuat tubuh lebih sulit untuk melawan infeksi. Mengapa demikian?

 

Perubahan Suhu Memengaruhi Respon Sistem Kekebalan Tubuh

Menurut penelitian, seperti dilansir Very Well Health, beberapa bukti menunjukkan bahwa virus lebih mudah menyebar melalui udara yang dingin dan kering, sehingga suhu dan kelembpan dapat memengaruhi risiko penularan virus. Saat musim hujan, udara cenderung lebih kering baik di dalam maupun di luar ruangan sehingga selaput lendir di dalam tubuh juga ikut kering dan kuman menjadi lebih mudah bertahan di dalam tubuh.

Hidung adalah tempat tinggal ideal bagi banyak virus karena suhunya yang lebih dingin dibandingkan bagian tubuh lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa rhinovirus tidak berkembang dengan baik pada suhu tubuh yang hangat, namun suhu tubuh yang lebih dingin seperti di hidung dapat menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi virus. Studi lain juga menunjukkan bahwa perubahan suhu dan kelembaban dapat meningkatkan penyebaran virus, di mana selama periode tertentu terjadi kenaikan dan penurunan suhu atau kelembaban selama beberapa hari yang dapat meningkatkan risiko infeksi rhinovirus.

 

Kekurangan Vitamin D

Saat musim hujan datang, tak hanya pakaian yang sedang dijemur saja yang tidak mendapatkan paparan sinar matahari, tubuh Anda pun demikian. Akibatnya, asupan vitamin D yang semestinya bisa diperoleh dari paparan sinar matahari menjadi berkurang jumlahnya.

Vitamin D memiliki fungsi yang penting bagi kekebalan tubuh, yang bekerja dengan sel kekebalan (sel B, sel T, dan sel penyaji antigen) untuk membantu menangani jenis antigen atau virus flu yang berda. Vitamin D juga dikaitkan dengan peningkatan autoimunitas (kemampuan tubuh untuk secara otomatis mengidentifikasi, menyerang, dan menghancurkan virus dan bakteri berbahaya).

 

Penyempitan Pembuluh Darah

Menghirup udara yang dingin dan kering menyebabkan pembuluh darah di saluran pernapasan bagian atas menyempit untuk menghemat panas. Penyempitan tersebut dapat mencegah sel darah putih mencapai selaput lendir, sehingga lebih sulit lagi bagi tubuh untuk melawan infeksi kuman.

 

Lebih Banyak Melakukan Kegiatan di dalam Ruangan

Virus bergantung pada sel organisme lain untuk dapat hidup dan berkembang biak. Mereka ditularkan dari inang dengan pernapasan yang terinfeksi ke inang lain dengan selaput lendir yang sehat. Penularan terjadi ketika ada kontak langsung dari orang ke orang dengan menghirup droplet (tetesan kecil air di udara) atau dengan menyentuh sesuatu yang memiliki virus di atasnya kemudian menyentuh mata, hidung atau mulut.

Secara logis, semakin dekat orang yang satu dengan yang lain, berada di ruangan yang tertutup maka semakin besar kemungkinan penularannya. Di musim hujan, orang cenderung melakukan kegiatan di dalam ruangan. Kontak dekat inilah yang meningkatkan kemungkinan penyebaran kuman.

Tidak ingin ikut jatuh sakit saat musim hujan datang? Ikuti cara pencegahan berikut:

  • Mengonsumsi suplemen vitamin D
  • Tidur cukup
  • Mencukupi kebutuhan cairan tubuh
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih secara rutin
  • Mematuhi protokol bersin dan batuk
  • Tidak berbagai makanan, minuman, atau alat makan dengan orang yang sedang sakit

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 22:30